halaman

Isnin, 16 November 2015

Ketika Negara Islam Menyelamatkan 150.000 Orang Yahudi


Konflik memanas di Iberia. Kristen Spanyol kian menguat dengan bersatunya Kerajaan Castilla dan Aragon melalui pernikahan Ratu Castillah Isabela dengan Raja Aragon Ferdinand. Pada bulan Juli 1492, Spnyol yang baru, membuat kebijakan membantai dan mengusir orang-orang Muslim dan Yahudi di wilayah mereka. Kejadian ini merupakan bagian dari kebijakan kejam dan brutal yang dikenal dengan inquisisi.

Sultan Bayazid II
      Sultan Bayazid II

Umat Islam minoritas mencoba melakukan perlawanan. Namun upaya mereka selalu menemui kegagalan. Mereka mengirim surat kepada raja-raja Islam untuk menyelamatkan hidup mereka. Raja Dinasti Hotak, Shah Asyraf Hotak, segera mengutus delegasi kepada Paus dan raja-raja Nasrani, mengingatkan bahwa orang-orang Nasrani di wilayahnya dijamin keamanannya. Apbila umat Islam di Spanyol tetap disiksa secara kejam, ia mengancam akan melakukan hal yang sama terhadap kaum Nasrani di wilyahnya. Sayangnya, upaya Raja Asyraf tidak mampu menekan Kristen Spanyol.

Muslim Spanyol juga mengirim surat kepada Khalifah Utsmani, Sultan Bayazid II. Merespon hal tersebut, Sultan Bayazid II mengirimkan angkatan lautnya dibawah pimpinan Laksamana Kemail Reis. Ia tidak mampu mengirimkan pasukan perang karena sedang menghadapi banyak pemberontakan dan perlawanan. Pemberontakan dari saudaranya Pangeran Jem. Dan serangan Nasrani di Venezia, Hungaria, dan Perancis. Belum lagi ancaman Kerajaan Syiah Shafawiyah. Di tengah kesulitan tersebut ia mengirimkan angkatan laut Utsmani untuk misi penyelamatan. Kapal laut pun dikerahkan berangkat menuju Spanyol.

Misi Kemanusiaan Menyelamatkan Orang Tertindas

Sultan Bayazid II dan pasukannya tidak hanya menyelamatkan saudara seiman saja. Pasukan Islam juga menyelamatkan orang-orang Yahudi yang terusir. Saat itu, lebih dari 150.000 orang-orang Yahudi dibawa menuju wilayah Turki Utsmani yang aman untuk mereka. Sultan pun telah mengirim surat perintah ke seluruh wilayahnya bahwa para pengungsi harus disambut dengan terbuka.

Dalam surat perintah tersebut, Sultan Bayazid II menyatakan bahwa Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keturunan Nabi Ibrahim dan Yakub. Menjamin makanan yang layak untuk mereka. Mereka bisa datang dan menetap di Istanbul. Hidup damai, bebas melakukan perdagangan, dan memiliki rumah dan tanah sendiri.

Gambran penyambutan pengungsi Yahudi oleh Sultan Utsmani
Gambran penyambutan pengungsi Yahudi oleh Sultan Utsmani, setibanya mereka dari Spanyol

Sultan Bayazid mengirimkan pesan kepada seluruh gubernurnya di wilayah Eropa, untuk menyambut mereka dengan tangan terbuka. Ia mengancam akan memberikan sangsi bagi gubernur yang menolak pengungsi Yahudi.

Daftar Pustaka:
– ash-Shalabi, Ali bin Muhammad. 2014. ad-Daulah al-Utsmaniyah Awamil an-Nuhudh wa Asbabi as-Suquth, Terj. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
– http://ilmfeed.com/when-the-islamic-state-saved-150000-jews/

Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com


Tiada ulasan:

Catat Ulasan